Nadi Pengembara
Oleh : Furqan Ar-Rasyid
Panasnya Sahara masih menyisakan luka
Menyibakkan titisan darah merah basah
Kulit terkelupas bak sayatan pedang dari neraka
Mengoyakkan daging-daging kesombongan
Mengukir pahatan besar pada garis-garis kerinduan
Pada bait-bait syair yang tulus
Jejak kaki mulai menapak
Menorehkan tinta pada jantung peradaban
Menghitung pasir butir ke butir
meninggalkan jejak tanpa batas mengitari kepingan-kepingan waktu yang terbuang percuma
Tercampakkan dalam tumpukan sampah
Kini ia kaku
Takkan bisa menghapus lukisan sejarah atau menambahkan titik saja Biar lebih indah
Tidak
Tidak akan
Takkan bisa
Takkan bisa
0 Response to "Nadi Pengembara"
Post a Comment