Nadi Pengembara

Oleh : Furqan Ar-Rasyid

Puisi Nadi Pengembara

Panasnya Sahara masih menyisakan luka
Menyibakkan titisan darah merah basah
Kulit terkelupas bak sayatan pedang dari neraka
Mengoyakkan daging-daging kesombongan
Mengukir pahatan besar pada garis-garis kerinduan
Pada bait-bait syair yang tulus

Jejak kaki mulai menapak
Menorehkan tinta pada jantung peradaban
Menghitung pasir butir ke butir

meninggalkan jejak tanpa batas mengitari kepingan-kepingan waktu yang terbuang percuma
Tercampakkan dalam tumpukan sampah

 Kini ia kaku
Takkan bisa menghapus lukisan sejarah atau menambahkan titik saja Biar lebih indah
Tidak
Tidak akan
Takkan bisa
  

Dar el Salam, 15 Maret 2009

0 Response to "Nadi Pengembara"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel