Unfinished Story : TARI
Alexandria, Egypt
UNFINISHED STORY : TARI
Oleh : Furqan
Ar-Rasyid
ATM TXN PCODE08320428 412104
011000CASH WITHDRAWALSAVING Amount :600.00 EGPTHANK YOU FOR USINGCIB INSTANT SERVICES28/08/2008 22:19:09
========================
Tari melangkahkan
seonggok kakinya yang mulai letih, tubuhnya lemah, matanya berkunang,jalan nya
pung oleng bak perahu di bawa ombak,sesekali ia terhanyut dalam hiruk pikuknya
kota ramsis dimalam hari, begitu padat dan penuh sesak, orang orang berjubel,
belum lagi keringat keringat manusia yang mengalir dengan berbagai warna, rasa
dan bahasa, tenggorokannya kering sedari tadi belum ada setetes air pun yang
masuk. tari berliku memasuki ruas ruas yang tersisa dalam keramaian sebelum akhirnya
ia sampai di mahattah.
dipandanginya uang
yang baru saja ia tarik dari ATM,
“Alhamdulillah…”
katanya
mudah mudahan uang
ini cukup untuk kebutuhan selama puasa,” lirihnya.
****
Bus mini ( tramco )
jurusan H 10 melaju dengan derasnya, membelah suasana malam negeri seribu
menara ini, seakan kota mesir kembali hidup setelah menjadi roti bakar pada
siang harinya, suara bising lajukendaraan di malam hari memecahkan keheningan
malam yang pekat, angin yang menerpa dari luarseolah saling kejar kejaran,
terkadang desiran angin nakal membuat jilbabyang dipakainya sedikit tersingkap,
sesekali menerpa wajahnya yang ayu, hidungnya yang mancung ikut beraksi,
mendengus menikamati malam kota kairo yang sudah akrab sekali dengannya.
beberapa orang
turun..
hanya dirinya yang
masih betah dalam tramco, seorang bapak dan beberapa anak muda paruh baya
lainnya.diliriknya arloji, jam sudah menunjukkan pukul 24.00, hari sudah larut
malam,tari masih harus melanjutkan perjalanannya. Tramco kembali melaju..
diperempatan jalan bapak yang tadi turun.tinggallah tari dan beberapa anak muda
tadi. mereka saling berbicara sesamanya. tari menangkap keanehandalam
pembicaraan mereka. terlebih saat salah seorang lelaki paruh baya tadi
memperhatikannnya dalam durasi yang lama. hatinya gundah, apalagi hanya tari
yang perempuan sendiri dalam tramco itu.dirogohnya hanphone dalam tas nya
…iamencoba menghubungi refa… namun tak ada suara yang menyahut si
sana,,,,hatinya semakin galau.. ddaaam…. Tibalah waktu magrib untuk Kairo dan
sekitarnya…. He he he……. (to be continued)
Alexandria, Egypt |
UNFINISHED STORY : TARI
Oleh : Furqan Ar-Rasyid
ATM TXN PCODE08320428 412104 011000CASH WITHDRAWALSAVING Amount :600.00 EGPTHANK YOU FOR USINGCIB INSTANT SERVICES28/08/2008 22:19:09
========================
Tari melangkahkan
seonggok kakinya yang mulai letih, tubuhnya lemah, matanya berkunang,jalan nya
pung oleng bak perahu di bawa ombak,sesekali ia terhanyut dalam hiruk pikuknya
kota ramsis dimalam hari, begitu padat dan penuh sesak, orang orang berjubel,
belum lagi keringat keringat manusia yang mengalir dengan berbagai warna, rasa
dan bahasa, tenggorokannya kering sedari tadi belum ada setetes air pun yang
masuk. tari berliku memasuki ruas ruas yang tersisa dalam keramaian sebelum akhirnya
ia sampai di mahattah.
dipandanginya uang
yang baru saja ia tarik dari ATM,
“Alhamdulillah…”
katanya
mudah mudahan uang
ini cukup untuk kebutuhan selama puasa,” lirihnya.
****
Bus mini ( tramco )
jurusan H 10 melaju dengan derasnya, membelah suasana malam negeri seribu
menara ini, seakan kota mesir kembali hidup setelah menjadi roti bakar pada
siang harinya, suara bising lajukendaraan di malam hari memecahkan keheningan
malam yang pekat, angin yang menerpa dari luarseolah saling kejar kejaran,
terkadang desiran angin nakal membuat jilbabyang dipakainya sedikit tersingkap,
sesekali menerpa wajahnya yang ayu, hidungnya yang mancung ikut beraksi,
mendengus menikamati malam kota kairo yang sudah akrab sekali dengannya.
beberapa orang
turun..
hanya dirinya yang
masih betah dalam tramco, seorang bapak dan beberapa anak muda paruh baya
lainnya.diliriknya arloji, jam sudah menunjukkan pukul 24.00, hari sudah larut
malam,tari masih harus melanjutkan perjalanannya. Tramco kembali melaju..
diperempatan jalan bapak yang tadi turun.tinggallah tari dan beberapa anak muda
tadi. mereka saling berbicara sesamanya. tari menangkap keanehandalam
pembicaraan mereka. terlebih saat salah seorang lelaki paruh baya tadi
memperhatikannnya dalam durasi yang lama. hatinya gundah, apalagi hanya tari
yang perempuan sendiri dalam tramco itu.dirogohnya hanphone dalam tas nya
…iamencoba menghubungi refa… namun tak ada suara yang menyahut si
sana,,,,hatinya semakin galau.. ddaaam…. Tibalah waktu magrib untuk Kairo dan
sekitarnya…. He he he……. (to be continued)
0 Response to "Unfinished Story : TARI"
Post a Comment